Sabtu, 18 Desember 2010

Pengenalan Sistem Digital
1. Sistem Analog
    Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang dua. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amlpitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyak analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalaha besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.


2. Sistem Digital
    Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transimi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) dan satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah. Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4, berupa 00, 01, 10 dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu:

  • Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
  • Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
  • Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
  • Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
  • Kemampuan memproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat.
  • Mempunyai realiabilitas yang lebih baik (noise lebih rendah akibat imunitas yang lebih baik).
  • Mudah di desain, tidak memerlukan kemampuan matematika khusu untuk memvisualisasikan sifat-sifat digiral yang sederhana.
  • Fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih mudah.
  • Lebih cepat (debug IC complete complex digital dapat memproduksi sebuah keluaran lebih kecil dari 2 nano detik).
  • Ekonomis jika dilihat dari segi biaya IC yang akan menjadi rendah akibat pengulangan dan produksi massal dan integritas jutaan elemen logika digital pada sebuah chip miniatur tunggal
Ssitem Bilangan
Berbagai jenis sistem bilangan:
  • sistem bilangan decimal : memberi nilai pada sistem.
  • sistem bilangan hexadesimal: analog
  • sistem bilangan oktal: sandi lainnya
  • sistem bilangan biner: memberi nilai pada sistem digital
Sandi bilangan : Simbol nilai bilangan
Bilangan Decimal       Bilangan Binary
          0                          0000
          1                          0001
          2                          0010
          3                          0011
          4                          0100
          5                          0101
          6                          0110
          7                          0111
          8                          1000
          9                          1001

Bilangan Biner Dipakai dalam Sistem Digital
1. Data: dapat dengan mudah disandikan dengan bilangan binary dan mudah direalisasikan dengan signal 
    digital (0 & 1)
    Misal: 510 = 0 1 0 12
2. Program : lebih mudah disusun berdasarkan data-data biner
    Contoh: Instruksi sederhana untuk bahasa asembler.
    0 0  0000    LDA    Local Akumulator
    0 0  0001    ADD   Tambahkan isi register
    0 0  0010    sub      Sutraksi antara isi register dan akumulator
3. Transistor
  Simbol 
Add caption
OR Gate  
Gerbang OR mempunyai keluaran 1 jika salah satu atau semua masukannya 1. secara notasi operasi dari gerbang OR untuk dua masukan dapat dituliskan sebagai berikut:
Y=A+B
Dimana Y = keluaran, A,B= masukan

Berikut adalah gambar Gerbang OR dan rangkaiannya
 
Contoh Gerbang OR 2 masukan




Bit Paritas
Sirkuit atau jalur komunikasi yang mentransmisikan sebuah bytedapat terinterferensi dengan adanya debu, gangguan sinyal elektronik, pengaruh cuaca dan faktor-faktor lainnya. Lalu, bagaimana cara komputer mengenali error yang terjadi? Tugas pendeteksian inilah yang dikerjakan oleh bit paritas.
Bit paritas disebut juga bit pemeriksa, yaitu bit tambahan yang ditempatkan di posisi akhir sebuah byte. Bit paritas dipakai untuk tujuan pemeriksaan akurasi, yaitu memeriksa kesalahan (error) selama transmisi.
Bit paritas disusun menurut skema pengkodean yang didesain di komputer. Skema paritas bisa berupa paritas ganjil atau paritas genap. Misalnya, pada skema paritas genap, huruf “H” ASCII(01001000) memiliki dua buah angka 1. Oleh karena itu bit kesembilan atau bit paritas adalah 0 agar jumlah seluruh bit tetap genap. Pada huruf “O” (01001111) yang memiliki lima buah angka 1, maka bit kesembilannya berupa angka 1 agar jumlahnya tetap genap.
Dalam mengirim data digital, diperlukan cara untuk mengidentifikasi data yang dikirim benar atau tidak yaitu dengan menyertakan bit paritas. Terpadat dua jenis bit paritas:
- bit paritas genap
- bit paritas ganjil

Bit paritas genap, yaitu menjaga jumlah bit yang berlogika 1 jumlahnya besar
Contoh: 1 1 1 1   0 0 0 0   1 1 1 1    0 0 1 12  

Bit paritas ganjil, yaitu menjaga jumlah bit yang berlogika 1 jumlahnya ganjil
Contoh: 1 1 1 1   0 0 0 0   1 1 1 1    0 1 1 12


Karakteristik Rangkai tersebut sbb
A6
A5
A4
A3
A2
A1
A0
Bit Paritas
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1




Full Adder
Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder sebagau penjumlah pada bit-bit selain yang terendah. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry-Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit kelebihannya (carry-out).
Rangkaian Full Adder, pada prinsipnya bekerja seperti Half-Adder, tetapi mampu menampung bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah inputnya ada 3: A, B dan Ci, sementera bagian output  pada 2: S dan Co. Ci ini dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.
Full Adder adalah suatu system penjumlahan lengkap dimana system ini dapat di gunakan untuk menambahkan tiga buah angka biner misalnya: 0 + 0 + 1 + 1 + 0 + 1 dan sebagainya, dan dapat mengolah CARRY-nya tempat bit sebelumnya.
 

Sum (hasil jumlah)
S= A+B+Cin 
Cout (Carry Out) Cout = A.B + B.C
Sumber:http://tievara.blogspot.com/2010_05_01_archive.html

Gerbang Logika
Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika boolean merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya. Gerbang logika dapat mengkondisikan input-input yang masuk kemudian menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang ditentukan olehnya.Jadi sebenarnya, gerbang logika inilah yang melakukan pemrosesan terhadap segala sesuatu yang masuk dan keluar ke dan dari komputer Maka dari itu, sebenarnya sebuah perangkat komputer merupakan sebentuk kumpulan gerbang-gerbang digital yang bekerja memproses sesuatu input, menjadi output yang diinginkan.



Macam-macam gerbang logika itu sendiri adalah :

1.Gerbang NOT
Gerbang NOT sering disebut juga dengan istilah inverter atau pembalik. Logika dari gerbang ini adalah membalik apa yang di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya hanya terdiri dari satu kaki saja. Ketika input yang masuk adalah 1, maka hasil output-nya adalah 0. Jika input yang masuk adalah 0, maka hasil output-nya adalah 1. Banyak sekali penerapan gerbang NOT ini pada rangkaian digital, meskipun fungsinya sangat sederhana.
 
 2.Gerbang AND
Gerbang AND memiliki karakteristik logika di mana jika input yang masuk adalah bernilai 0, maka hasil outputnya pasti akan bernilai 0. Jika kedua input diberi nilai 1, maka hasil output akan bernilai 1 pula. Logika gerbang AND bisa diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang disusun secara seri. Jika salah satunya memutuskan hubungan rangkaian, maka hasil yang dikeluarkan dari rangkaian tersebut adalah 0. Tidak peduli saklar manapun yang diputuskan maka hasil akhirnya adalah 0. Ketika kedua buah saklar terhubung dengan rangkaian bersamaan, maka hasil akhirnya barulah bernilai 1.
3.Gerbang OR
Gerbang OR digambarkan sebagai Gerbang Penjumlah. Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR dapat dikatakan memiliki karakteristik “memihak 1”, di mana karakteristik logikanya akan selalu mengeluarkan hasil output bernilai 1 apabila ada satu saja input yang bernilai 1. Jadi gerbang logika ini tidak peduli berapa nilai input pada kedua sisinya, asalkan salah satunya atau kedua-duanya bernilai 1, maka outputnya pasti juga akan bernilai 1. Logika gerbang OR ini dapat diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang terpasang secara paralel.
Apabila salah satu saklar memutuskan hubungan (bernilai 0), maka output-nya tetaplah bernilai 1 karena input yang lain tidak akan terputus hubungannya dengan output. Apabila kedua input bernilai 0, maka output barulah benar-benar terputus atau bernilai 0. Jika keduanya bernilai 1, maka output juga akan bernilai 1.
 4.Gerbang NAND
Gerbang logika NAND merupakan modifikasi yang dilakukan pada gerbang AND dengan menambahkan gerbang NOT didalam prosesnya. Maka itu, mengapa gerbang ini dinamai NAND atau NOTAND. Logika NAND benar-benar merupakan kebalikan dari apa yang dihasilkan oleh gerbang AND. Di dalam gerbang logika NAND, jika salah satu input atau keduanya bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1. Jika kedua input bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 0.

5.Gerbang NOR
Gerbang NOR atau NOT-OR juga merupakan kebalikan dari gerbang logika OR. Semua input atau salah satu input bernilai 1, maka output-nya akan bernilai 0. Jika kedua input bernilai 0, maka output-nya akan bernilai 1
6.Gerbang XOR
Gerbang XOR merupakan singkatan dari kata Exclusive-OR. Sesuai dengan namanya, gerbang logika ini merupakan versi modifikasi dari gerbang OR. Jika pada gerbang OR Anda akan mendapatkan hasil output yang serba 1 jika salah satu input atau keduanya bernilai 1, tidak demikian dengan XOR. Gerbang logika ini hanya akan mengeluarkan hasil output bernilai 1 jika hanya salah satu input saja yang bernilai 1. Maksudnya jika kedua input bernilai 1, maka hasil output-nya tetaplah 0.
Jadi dengan demikian, logika XOR tidak akan membiarkan kedua input bernilai sama. Jika sama, maka hasil output-nya adalah 0.

7.Gerbang XNOR
Gerbang XNOR atau Exclusive NOR ini mungkin tidak terlalu sering terdengar, namun aplikasinya cukup lumayan penting juga. Gerbang logika XNOR memiliki kerja ebalikan dari XOR. Jika pada gerbang logika XNOR terdapat dua input yang sama, maka gerbang XNOR akan mengeluarkan hasil output bernilai 1. Namun jika salah satunya saja yang berbeda, maka nilai output pastilah bernilai 0.


Demikian pembahasan mengenai Sistem Digital dari saya. Semoga yang membaca dapat mengambil manfaat dari blog cupu saya ini.